TUGAS Bahasa Indonesia 2
PENALARAN
Penalaran
adalah proses yang berpikir yang bertolak dari pengamatan indera
(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut
dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan
konklusi (consequence), hubungan antara premis dan konklusi disebut
konsekuensi.Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak
untuk mewujudkannya diperlukan symbol. Simbol atau lambang yang
digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran
akan berupa argument.
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu:
1) Metode
Induktif, metode induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir
dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Generalisasi adalah bentuk
dari metode berpikir induktif.Contoh: Jika di panaskan logam memuai dan
jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
2) Metode
Deduktif, metode deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan
hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam
bagian-bagiannya ke khusus. Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif
(umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan
kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya
hidup konsumtif sebagai prestasi social dan penanda status social.
Jika
seseorang melakukan penalaran, tentu adalah untuk menemukan
kebenaran.Kebenaran dapat dicapai jika syarat-syarat dalam menalar dapat
dipenuhi.
· Suatu
penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan
sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
· Dalam
penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis.
Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang
benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki
bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan-aturan berpikir yang tepat
sedangkan material berarti isi atau bahan yang di jadikan sebagai premis
yang tepat.
EVIDENSI
Dalam
tulisan argumentatif, unsur yang paling penting adalah
evidensi.Evidensi adalah semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua
informasi, atau autoritas, dan sebagainya yang di hubung-hubungkan untuk
membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan sebagai evidensi
tidak boleh dicampur adukkan dengan apa yang di kenal dengan pernyataan
dan penegasan. Pernyataan tidak dipengaruhi apa-apa pada evidensi, ia
hanya sekedar menegaskan apakah suatu fakta itu benar atau tidak. Fakta
adalah sesuatu yang sesungguhnya terjadi, atau sesuatu yang ada secara
nyata.
INFERENSI
Inferensi
adalah membuat simpulan berdasarkan ungkapan dan konteks penggunaannya.
Namun pengertian inferensi secara umum ialah proses yang harus
dilakukan pembaca (pendengar) untuk melalui makna harfiah tentang apa
yang ditulis (diucapkan) sampai pada yang diinginkan oleh seorang
penulis (pembicara). Dalam membuat inferensi perlu dipertimbangkan
implikatur. Implikatur adalah makna tidak langsung atau makna tersirat
yang ditimbulkan oleh apa yang terkatakan (eksplikatur). Berikut
jenis-jenis kesimpulan (inferensi), antara lain:
1. Inferensi Langsung
Inferensi
yang kesimpulannya ditarik dari hanya satu premis (proposisi yang
digunakan untuk penarikan kesimpulan).Konklusi yang ditarik tidak boleh
lebih luas dari premisnya.
Contoh: “Bu, besok temanku berulang tahun. Saya diundang makan malam.Tapi saya tidak punya baju baru, kadonya lagi belum ada”.
2. Inferensi Tak Langsung
Inferensi
yang kesimpulannya ditarik dari dua arah/lebih premis. Proses akal budi
membentuk sebuah proposisi baru atas dasar penggabungan proposisi –
preposisi lama. Contoh:
A: “Anak-anak begitu gembira ketika ibu memberikan bekal makanan”
B: “Sayang gudegnya agak sedikit yang saya bawa.
KARANGAN ILMIAH
Pada
prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan
ilmiah,yang membedakan hanyalah materi, susunan, tujuan serta panjang
pendeknya karya tulis ilmiah tersebut. Ada beberapa pengertian dari
karangan ilmiah, yakni:
a. Menurut
Brotowidjoyo karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang
menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan
benar. Karya ilmiah juga dapat juga berarti tulisan yang didasari oleh
hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu dan
disusun secara sistematika.
b. Karya
atau karangan ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha
memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang
penulis atau peneliti. Untuk memberikan informasi secara logis dan
sistematis kepada para pembaca.
c. Karya
tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu permasalahan.
Pembahasan itu dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan,
pengumpulan data yang diperoleh melalui suatu penelitian dan untuk
memperoleh jawaban secara ilmiah terhadap permasalahan yang diteliti.
Dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud karya atau karangan ilmiah adalah suatu
karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara sistematis,
berdasarkan fakta lapangan dan dengan menggunakan metode ilmiah.
Secara
garis besar, karya ilmiah di klasifikasikan menjadi dua, yaitu karya
ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian. Yang tergolong dalam
karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis,
Tidak
semua karya ilmiah yang ditulis secara sistematis dan berdasarkan fakta
di lapangan adalah sebuah karya ilmiah sebab karya ilmiah mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut ini:
1. Objektif
2. Netral
3. Sistematis
4. Logis
5. Menyajikan Fakta (bukan emosi atau perasaan)
6. Tidak Pleonatis
7. Bahasa yang digunakan adalah ragam formal
KARANGAN NON ILMIAH
Karangan
non ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifak
subyektif, tidak didukung fakta umum dan biasanya menggunakan gaya
bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Jenis-jenis yang termasuk karya atau karangan non ilmiah adalaha cerpen,
dongen, novel, drama dan roman.
Ciri-ciri karya atau karangan non ilmiah yaitu:
1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta yang disimpulkan subyektif
3. Gaya bahasa konokatif dan popular
4. Tidak memuat hipotesis
5. Penyajian dibarengi dengan sejarah
6. Bersifat imajinatif
7. Situasi berdramatisir
8. Bersifat persuasive
Karangan
non ilmiah sangat bervariasi topic dan cara penyajiannya, tetapi isinya
tidak didukung fakta umum. Karangan non ilmiah bersifat:
· Emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi
· Persuasif:
penilaian fakta tanpa bukti, bujukan untuk menyajikan pembaca,
mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative
· Deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif
· Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti
KARANGAN ILMIAH POPULER
Perkembangan
dunia tulis menulis semakin pesat, yang diindikasi dengan maraknya
karya tulis yang semakin beragam.Diantara tulisan non fiksi yang banyak
ditemukan adalah karya tulis ilmiah popular. Untuk memahami jenis
tulisan ilmiah popular secara lebih jelas, terlebih dahulu dilakukan
pengkajian terhadap pengertian kata: tulisan, ilmiah dan popular itu
sendiri. Melaui hal tersebut dapat ditemukan makna yang utuh tentang
jenis tulisan ini. Berikut adalah pemaparan dari ketiga elemen tersebut:
A. Tulisan
Tulisan
menurut Dr. Slamet Suseno adalah istilah yang digunakan untuk
menyatakan sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan,
karangan, dan pernyataan gagasan orang lain. Seseorang yang menyusun
kembali hal-hal yang sudah dikemukakan orang lain disebut penulis, bukan
pengarang. Sebab hanya mengkompilasikan (meringkas atau menggabungkan
menjadi satu) bahan informasi sedemikian rupa sehingga tercipta sebuah
tulisan baru yang lebih utuh
B. Ilmiah
Ilmiah
berarti sifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan.Karya
ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah
tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya
ilmiah menggunakan metode ilmiah dalam membahas permasalahan, menyajikan
kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis ilmiah, serta menggunakan
prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti objektif, logis, empiris
(berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas dan konsisten. Suatu karya
ilmiah tidak harus didasarkan atas penelitian ilmiah saja, melainkan
juga suatu kajian terhadap suatu masalah yang dianalisis oleh ahlinya
secara professional.
C. Populer
Dalam
Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Populer berarti dikenal dan
disukai orang banyak (umum), bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan
masyarakat pada umumnya, atau mudah dipahami orang banyak.Istilah
popular merujuk kepada bahasa yang relative lebih santai, padat, serta
mudah dicerna oleh pembacanya yang begitu beragam.
Dari
pemaparan di atas dapat disimpulkan pengertian karangan tulis ilmiah
popular adalah karangan tulis yang berpegang kepada standar ilmiah,
tetapi ditampilkan dengan bahasa umum yang mudah dipahami oleh
masyarakat awam. Karangan tulis ilmiah popular lebih banyak menyadur,
mengutip dan meramu informasi dari berbagai tulisan orang lain daripada
menulis murni gagasan, pendapat dan pernyataan sendiri. Artinya,
karangan tulis ilmiah popular lebih cocok disebut sebagai tulisan
daripada karangan, kata-kata ilmiah tetap menggambarkan
pertanggungjawaban penulisnya secara ilmiah dengan pencantuman sumber
rujukan.
Daftar Pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar